Bismillah, walhamdulillah, allahumma shalli wa sallim ‘ala
nabiyyina Muhammad, la raja a illa ridhaka ya Rabb..
Ejaan yang pernah diresmikan di Indonesia:
- Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi, berlaku tahun 1947.(Ejaan Pembaharuan 1956, Ejaan Melindo 1962, sama Ejaan LBK 1967 nanti dijelaskan di bawah)
- Ejaan yang Disempurnakan (disingkat EYD), berlaku tahun 1972.
- Ejaan Bahasa Indonesia (disingkat EBI), berlaku November tahun 2015.
Apa Perbedaan EYD dan EBI?
Menurut pak Surahmat, dosen Bahasa Indonesia Universitas Negeri Semarang, perbedaannya:
-----awal copas-----
Pertama, penambahan huruf vokal diftong. Di EYD, huruf diftong hanya tiga yaitu ai, au, ao. Di EBI, huruf diftong ditambah satu yaitu ei (misalnya pada kata geiser dan survei).
Kedua, penggunaan huruf kapital. Pada EYD tidak diatur bahwa huruf kapital digunakan untuk menulis unsur julukan. Dalam EBI, unsur julukan diatur untuk ditulis dengan awal huruf kapital.
Ketiga, penggunaan huruf tebal. Dalam EYD, fungsi huruf tebal ada tiga, yaitu menuliskan judul buku, bab, dan semacamnya, mengkhususkan huruf, dan menulis lema atau sublema dalam kamus. Dalam EBI, fungsi ke-tiga dihapus.
Bagi saya, tiga perbedaan itu merupakan hal kecil, belum cukup menggambrakn “niat baik” penggagas perubahan yang disebutkan dalam konsederan.-----akhir kopas-----
dikutip dari:
http://blog.unnes.ac.id/bahasaindonesia/2016/05/11/perbedaan-eyd-dan-ebi/
Catatan:
- *) yang katanya bulet.
- Pada tahun 1956 dibentuk Panitia Pembaharuan Ejaan Bahasa Indonesia, tapi tau deh kenapa "Ejaan Pembaharuan" ga diresmikan.
- Pada tahun 1959, Indo sama Malay gabung tuh buat bikin "Ejaan Melayu-Indonesia" (disingkat Ejaan Melindo), hasilnya diumumkan tahun 1961, tadinya mau diresmikan Januari 1962, eh malah tengkar Indo sama Malay, ga jadi deh diresmiin.
- Pada tahun 1967, dibentuk Panitia Ejaan Bahasa Indonesia Departemen P dan K buat bikin "Ejaan Lembaga Bahasa dan Kesusastraan" (disingkat Ejaan LBK), tapi ga dirsesmikan juga karena banyaknya tanggapan negatif terhadap ejaan ini, salah satunya ada yang bilang ejaan ini mirip ejaan malaysia, dan karena memang keperluan buat ganti ejaan ga bener bener mendesak pada saat itu. Baru lah 1972 ada EYD.
- Oya, kenapa dinamakan Ejaan Soewandi? ya karena beliau adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kala itu.
- Sebelum Negara Indonesia berdiri, ejaan yang berlaku adalah Ejaan Charles Adrian van Ophuijsen (berlaku sejak 1901), dinamakan Ejaan van Ophuijsen ya karena dia yang nyusun. Ngga dia sendirian sih yang nyusun, dibantu juga oleh Muhammad Taib Said dan Engku Nawawi, cuma tau deh ko namanya cuma seorang doang, gitu da Belanda mah.
- Untuk informasi lebih lanjut, silakan buka link di referensi.
- Untuk download Ejaan Bahasa Indonesia, klik di sini!
- Aduh maaf nih, jelasin tata bahasa tapi tulisannya ga tertata hehe yaaa coret coret namanya juga, gapapa laaah hehe, kalo tulisan resmi baruuuu hehe :D
Referensi:
Alhamdulilahirabbil'alamin.
Kairo, 25 Maret 2017
Muhammad Attasiki,
No comments:
Post a Comment