Bismillah, walhamdulillah, wassolatu wassalamu 'ala Rasulillah, wa 'ala alihi wa man walah..
Dalam tafsirnya, Imam Qurthubi menulis:
عَنْ أَبِي ذَرٍّ الْغِفَارِيِّ قَالَ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَمْ كَانَتِ الْأَنْبِيَاءُ وَكَمْ كَانَ الْمُرْسَلُونَ؟ قَالَ: (كَانَتِ الْأَنْبِيَاءُ مِائَةَ أَلْفِ نَبِيٍّ وَأَرْبَعَةً وَعِشْرِينَ أَلْفَ نَبِيٍّ وَكَانَ الْمُرْسَلُونَ ثَلَاثَمِائَةٍ وَثَلَاثَةَ عَشَرَ)٠
Intinya:
Diriwayatkan bahwa Abu Dzar Al-Ghifari bertanya kepada Rasulullah alaihissolatu wassalam tentang jumlah Nabi dan Rasul.
Beliau menjawab: para Nabi berjumlah 124 ribu, adapun Rasul berjumlah 313.
Kemudian Imam Qurthubi mengatakan:
هَذَا أَصَحُّ مَا رُوِيَ فِي ذَلِكَ، خَرَّجَهُ الْآجُرِّيُّ وَأَبُو حَاتِمٍ البُسْتِي في المسند الصحيح له٠
Inilah riwayat yang paling sohih mengenai jumlah para Nabi dan Rasul.
Diriwayatkan oleh Al-Ajurri, dan oleh Abu Hatim (Ibnu Hibban) Al-Busti dalam kitabnya Almusnad Assohih.
Akan tetapi..
Lebih utama kita tidak menetapkan suatu jumlah bagi para Nabi dan Rasul.
Syekh Abdussalam bin Ibrahim Al-Laqoni berkata:
والأولى [...] أن لا يتعرض لحصرهم في عدد معين لقوله تعالى:{مِنْهُم مَّن قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُم مَّن لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ}٠
Intinya:
Yang lebih utama adalah tidak menetapkan suatu jumlah, sebab Allah Taala berfirman:
"di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu (wahai Nabi Muhammad) dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu". (Q.S. 40: 78)
Syekh Ahmad Ad-Dardir berkata:
ولا يؤمن في ذكر العدد أن يدخل فيهم من ليس منهم لجواز أن يذكر أكثرَ من الواقع، أو يخرج منهم من هو منهم إن كان العدد أقل٠
Intinya:
Jika kita menetapkan suatu bilangan, dikhawatirkan kita menjadikan seseorang sebagai Nabi/Rasul padahal dia bukan Nabi/Rasul, karena mungkin saja bilangan nya lebih banyak daripada kenyataan; juga dikhawatirkan kita tidak menjadikan seseorang sebagai Nabi/Rasul padahal beliau adalah Nabi/Rasul, karena mungkin saja bilangannya lebih sedikit dari kenyataan.
Anggaplah kita ambil riwayat bahwa para Rasul ada 313, bagaimana jika ternyata di dunia ini jumlah Rasul ada 323? Kita telah menghapus 10 Rasul dan tidak mengakuinya. Bagaimana pula jika pada kenyataannya ada 300 Rasul saja? Kita telah menjadikan 13 orang sebagai Rasul, padahal mereka bukan Rasul.
Maka lebih utama kita tak tetapkan suatu jumlah bagi para Nabi dan Rasul.
Loh itu tadi di atas kan ada hadis nya?
Ya ada, tapi hadisnya merupakan khobar ahad, bukan mutawatir.
Syekh Abdussalam bin Ibrahim Al-Laqoni berkata:
وحديث: "الأنبياء مئة ألف -وفي رواية: مئتا ألف- وأربعة وعشرون ألفا الرسل منهم ثلاثمئة وثلاثة عشر -وفي رواية: وأربعة عشر-" متكلم فيه مع كونه خبر آحاد٠
Intinya:
Adapun hadis yang mengatakan para Nabi berjumlah 124 ribu (riwayat lain 224 ribu), dan yang menjadi Rasul di antara mereka berjumlah 313 (riwayat lain 314) memang berbicara tentang jumlah mereka, akan tetapi statusnya khobar ahad.
Mengenai hadis di atas (riwayat para Nabi 124 ribu dan riwayat 224 ribu), Syekh Ahmad Ad-Dardir berkata:
فخبر آحاد لا يفيد القطع ولا عبرة بالظن في باب الاعتقادات٠
Intinya:
Hadis tersebut merupakan khobar ahad, tidak menunjukkan kepada qot'i (yakin 100%); dan dalam masalah i'tiqodat kita tak mengambil sesuatu yang bersifat zhonn (sangkaan 75%).
Mengomentari tulisan Syekh Abdussalam bin Ibrahim, Syekh Ibnu Amir berkata:
قوله (خبر آحاد) أي وهو ولو كان صحيحا إنما يفيد الظن، والاعتقادات تبنى على اليقين٠
Intinya:
Perkataan 'Allamah Abdussalam "khobar ahad" bermaksud: sekalipun hadis tersebut sohih, ia tetap menunjukkan kepada zhonn (perasangka 75%), sedangkan i'tiqodat dibangun oleh sesuatu yang yakin 100%.
Dari semua itu, maka lebih utama kita tak tetapkan suatu jumlah bagi para Nabi dan Rasul.
Allah Subhanah berfirman:
مِنْهُم مَّن قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُم مَّن لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ
"di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu (wahai Nabi Muhammad) dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu". (Q.S. 40: 78)
Wallahu Ta'ala A'la wa A'lam..
Referensi:
- Tafsir Qurthubi, tahqiq Ahmad Barduni, cetakan Dar Kutub Misriyyah, Kairo, 1964, jilid 6 hal. 19, Q.S. 4: 165
- Hasyiyah Ibnu Amir ala Ithaful Murid Syekh Abdussalam Allaqoni, cetakan Dar Kutub Ilmiyyah, Beirut, 2001, hal. 211-212
- Hasyiyah Ash-showi ala Syarh Khoridah Bahiyyah Syekh Dardid, cetakan Matba'ah Musthofa Halabi wa Auladuh, Kairo, hal. 66
No comments:
Post a Comment